Pelatihan K3, Konsultan MEP & Infrastruktur
0858-9365-2156
Kebun Jeruk Jakarta Barat

HUBUNGAN TIMBAL BALIK MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN TRANSAKSI ENERGI

Dalam materi ini menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan, termasuk aliran energi dan siklus alam yang penting bagi ekologi, kesejahteraan manusia, dan kelestarian lingkungan.

A. Kompetensi yang Diharapkan:

1. Menganalisis interaksi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan, fokus pada transaksi energi.
2. Merinci kontribusi manusia terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasinya.
3. Menjelaskan efisiensi energi dan teknologi ramah lingkungan dalam hubungan manusia dan lingkungan.
4. Mengevaluasi keberlanjutan energi dalam konsumsi manusia dan dampaknya.
5. Mengidentifikasi solusi inovatif untuk keberlanjutan energi, termasuk sumber daya terbarukan dan teknologi hemat energi.

 

B. Interaksi Kompleks Manusia dan Lingkungan

Manusia adalah bagian integral ekosistem dengan interaksi fisik, sosial, ekonomi, dan budaya.

1. Penggunaan Sumber Daya Alam (SDA):
– SDA adalah potensi alam untuk produksi dari bumi, biosfer, dan atmosfer.
– UU No. 32 Tahun 2009: SDA adalah unsur hayati dan non-hayati dalam ekosistem.
– Menurut ahli:

  • Chapman: SDA adalah penilaian manusia terhadap lingkungan, terdiri dari total stock, resources, dan reserve.
  • Isard: SDA adalah lingkungan dan bahan mentah untuk kesejahteraan manusia.
  • Ireland: SDA adalah lingkungan alam bernilai bagi kebutuhan manusia.
  • Suryanegara: SDA adalah unsur lingkungan fisik dan hayati untuk kesejahteraan manusia.
  • Katili: SDA adalah unsur biofisik yang memenuhi kebutuhan manusia.

Jenis SDA:
– Sumbernya: Hayati & Non-Hayati
– Sifatnya: Renewable & Non-Renewable
– Potensinya: Energi & Penghasil bahan baku
– Pembentukannya: Materi, Energi, dan Ruang
– Daya Pakai dan Nilai Ekonomis: Ekonomis & Non-Ekonomis
– Lokasinya: Akuatik & Terrestrial

 

2. Manfaat Sumber Daya Alam bagi Manusia

Sumber daya alam (SDA) memiliki banyak manfaat, seperti udara untuk bernapas, sinar matahari, air, dan tanah. Beberapa manfaat utama SDA adalah:

a. Sumber Bahan Bakar dan Energi: Energi fosil dari perut bumi dan sumber energi alternatif seperti sinar matahari, udara, dan gelombang laut.
b. Sumber Bahan Makanan: Air, tumbuhan, dan hewan sebagai makanan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
c. Bahan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: SDA digunakan untuk inovasi yang meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

 

3. Pengaruh terhadap Lanskap

Keanekaragaman hayati Indonesia terancam oleh aktivitas manusia seperti urbanisasi, pertanian, deforestasi, dan pembangunan infrastruktur, yang mengubah lanskap alami menjadi lanskap antropogenik dengan biodiversitas rendah dan lingkungan yang rentan bencana.

a. Definisi Lanskap Antropogenik:
Lanskap yang berubah akibat kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan seperti pangan dan hunian (Ellis et al. 2006).

b. Dampak Lanskap Antropogenik:
Kerusakan lingkungan seperti masalah air bersih, kekeringan, banjir, longsor, pencemaran, hilangnya habitat satwa, dan penurunan estetika.

c. Pentingnya Mengembalikan Ruang Hijau dan Melestarikan Biodiversitas:
Tanggung jawab moral untuk menjaga bumi, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mendukung pencapaian tujuan global pembangunan berkelanjutan (SDGs).

 

4. Polusi dan Limbah

Aktivitas manusia seperti industri, pertanian, dan transportasi menghasilkan polusi udara, air, dan tanah yang mengancam kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, dan ekosistem. Penting untuk memahami jenis pencemaran dan cara mengatasinya.

a. Pencemaran Udara:
– Disebabkan oleh polutan gas berbahaya dari transportasi dan manufaktur.
– Polutan: karbon dioksida, benzena, pelarut kimia.
– Dampak: penyakit pernapasan, kardiovaskular, kanker, kematian dini.

b. Pencemaran Air:
– Terjadi ketika bahan pencemar dilepaskan ke aliran air tanpa pengolahan.
– Sumber: limbah kimia industri, rumah sakit, rumah tangga.
– Dampak: hepatitis, diare, gangguan reproduksi dan saraf.

c. Pencemaran Tanah:
– Kontaminasi tanah dengan bahan kimia berbahaya seperti hidrokarbon, pestisida, logam berat.
– Sumber: kegiatan industri, bahan kimia pertanian, limbah.
– Dampak: gangguan kesehatan, kerusakan organ, penurunan kesuburan tanah, kontaminasi makanan.

 

5. Perubahan Iklim

Perubahan lingkungan disebabkan oleh campur tangan manusia dalam kegiatan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan, mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara, air, dan tanah. Aktivitas seperti industri, pertanian intensif, dan eksploitasi sumber daya alam tanpa pengelolaan yang baik menjadi penyebab utama. Faktor alam seperti bencana alam juga berkontribusi terhadap perubahan lingkungan. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia, kerusakan ekosistem, dan biomagnifikasi polutan dalam rantai makanan. Solusinya adalah pencegahan pencemaran, mitigasi perubahan lingkungan, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan pendidikan masyarakat tentang keberlanjutan lingkungan.

 

Skema perubahan lingkungan

 

C. Transaksi Energi dalam Ekosistem

Transaksi energi dalam ekosistem melibatkan proses fotosintesis di tumbuhan dan alga, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk gula. Ini adalah dasar dari rantai makanan di mana energi mengalir dari produsen (tumbuhan) ke konsumen primer (herbivora) dan konsumen sekunder (karnivora), membentuk jaring makanan kompleks. Selain itu, dekomposisi oleh organisme pengurai mengurai bahan organik mati menjadi nutrisi yang kembali ke lingkungan, mempertahankan sumber daya energi dalam ekosistem.

 

D. Siklus dalam Lingkungan Hidup

Dalam lingkungan hidup, terdapat beberapa siklus alami yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan sumber daya. Pertama, siklus air (hidrologi) mengatur perpindahan air melalui atmosfer, lautan, dan daratan, memastikan ketersediaan air bagi kehidupan dan menjaga iklim global. Prosesnya meliputi evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, serta aliran sungai yang mengembalikan air ke lingkungan setelah digunakan oleh organisme.

Kedua, siklus nutrien melibatkan perpindahan materi organik dan anorganik melalui ekosistem. Ini termasuk siklus karbon, nitrogen, fosfor, dan lainnya, di mana nutrisi diambil dari lingkungan, digunakan oleh organisme, dan kemudian diurai kembali menjadi nutrisi yang tersedia. Proses ini mendukung keanekaragaman hayati dan menyediakan layanan ekosistem yang penting bagi kesejahteraan manusia.

Ketiga, siklus energi menggambarkan aliran energi melalui ekosistem melalui rantai makanan. Energi dari matahari diubah oleh produsen melalui fotosintesis menjadi energi kimia yang tersimpan dalam makanan. Energi ini mengalir melalui konsumen primer dan sekunder, hingga pada akhirnya diubah menjadi panas dan hilang dari ekosistem. Siklus ini menunjukkan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya berubah bentuk sesuai dengan hukum termodinamika.

Dengan demikian, siklus-siklus ini bekerja bersama-sama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, mendukung kehidupan, dan mempengaruhi evolusi ekosistem di masa depan.

 

E. Pentingnya Pelestarian dan Kesadaran Lingkungan

Pentingnya pelestarian lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi dan keberlanjutan planet membutuhkan pemahaman dan penghormatan terhadap hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup. Langkah-langkah kunci termasuk pelestarian alam, pengelolaan sumber daya secara bijak, dan peningkatan kesadaran lingkungan.

Pelestarian alam melibatkan pembangunan berkelanjutan dan tindakan konkret untuk menjaga sumber daya alam. Misalnya, melalui pelestarian sumber daya alam hayati seperti menanam pohon, merawat tumbuhan dan hewan langka, serta tidak menebang pohon sembarangan atau membakar lahan. Di sisi lain, pelestarian sumber daya alam non-hayati termasuk menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi udara, menghemat air, dan menghindari pencemaran air dengan tidak membuang sampah ke sungai atau laut.

Upaya ini penting untuk mendukung lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang, serta menjaga planet ini sebagai tempat yang layak dihuni oleh semua makhluk hidup.